Keuntungan dan Keterbatasan Memasang Clarifier Lamella

Clarifier Lamella

Dalam pengolahan air primer untuk menggantikan tangki pengendapan konvensional, memang biasanya menggunakan clarifier lamella. Selain itu, alat ini juga digunakan untuk mengolah air industri. Tidak sama dengan clarifier konvensional, clarifier akan menggunakan serangkaian pelat yang miring.

Pelat yang miring inilah yang nantinya, akan menyediakan area pengendapan efektif lebih besar untuk tapak yang kecil. Aliran yang masuk akan dihentikan ke clarifier lamella. Jadi, partikel padat akan mulai mengendap di piring dan menumpuk di gerbong pengumpul pada bagian bawah unit clarifiernya.

Mengenal Apa Itu Clarifier Lamella

Clarifier biasa digunakan di berbagai macam industri baik itu, finishing logam maupun pertambangan. Selain itu, juga bisa digunakan untuk mengolah air tanah, backwash dari saringan pasir, dan air proses industri.

Idealnya, clarifier ini digunakan untuk aplikasi yang padat muatannya dan ukurannya juga bervariasi. Umumnya, clarifier konvensial lebih banyak digunakan untuk industri karena lebih kecil jejaknya.

Clarifier lamella menjadi salah satu aplikasi yang digunakan untuk tahap pra-pengolahan dan efluen yang memasuki filter membran. Aplikasi ini digunakan juga untuk pra-perawatan sebelum filter membran.

Jadi, semua desain baja memiliki kemungkinan yang lebih kecil dari bagian pelat miring yang terbawa dan terkelupas dalam membran. Terutama, jika dibandingkan dengan pemukin tabung yang dibuat dari plasti.

Aplikasi ini dapat menjaga kualitas air yang diperlukan untuk membran tanpa menggunakan bahan kimia. Ini menjadi salah satu tindakan untuk menghemat biaya baik dalam membatasi kerusakan pada membran dan membeli bahan kimia.

Hal ini, akan membuat membran tidak bekerja dengan partikel besar yang terkandung koagulan dan flokulan.

Keuntungan dari Clarifier Lamella

Area pengendapan efektifnya memang lebih besar karena disebabkan oleh penggunaan pelat miring, ini bisa menjadi keuntungan utama dari clarifier dibandingkan dengan sistem klafikasi lainnya. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kondisi operasi clafirier bisa menggunakan beberapa cara.

  1. Unitnya biasanya lebih kompak karena hanya membutuhkan 65-80 % dari area clarifier yang beroperasi tanpa pelat miring. Oleh sebab itu, dimana ada kendala tapak situs akan menjadi perhatian dan sistem clarifier pun lebih disukai.
  2. Pengurangan pada area yang dibutuhkan memang akan ditempatkan dan dioperasikan pada bagian dalam. Hal ini berguna untuk mengurangi beberapa masalah umum baik itu untuk penyumbatan karena akumulasi serpihan yang tertiup, pertumbuhan alga, dan pengendalian bau yang terjadi pada saat mesin berada di luar ruangan.
  3. Adanya pengoperasian dalam ruangan yang tertutup, juga akan membuat kontrol lebih baik [ada kondisi tekanan dan suhu operasi. Pelat miring ini berarti clarifier yang bisa beroperasi dengan laju luapan dari 2 sampai 4 kali lipat.
  4. Untuk clarifier tradisional akan membuat laju aliran influen menjadi lebih hemat waktu dan lebih besar. Lamella juga akan menawarkan berbagai desain yang sederhana tanpa menggunakan bahan kimia.
  5. Kinerja clarifier bisa ditingkatkan dengan penambahan koagulan dan flokulan. Bahan kimian ini sangat berguna untuk mengoptimalkan proses pengendapan serta bisa menyebabkan kemurnian air luapan. Dengan begini, Anda bisa memastikan semua padatan yang kecil sudah mengendap ke dalam lumpur.
  6. Keuntungan lainnya yaitu tidak adanya bagian mekanis yang bergerak. Oleh sebab itu sistem ini tidak membutuhkan input energi kecuali untuk memiliki kecenderungan dan pompa influen yang gagal terhadap mekanis yang lebih rendah dari pada clarifier lainnya.
  7. Keuntungan inilah yang akan menjadi luas seiring dengan pertimbangan keselamatan pada saat mengoperasikan pabrik. Tidak hanya itu saja, nantinya hasil mekanis dalam lingkungan kerja juga lebih aman dan cederanya juga lebih kecil.

Keterbatasan dari Clarifier Lamella

Sementara itu, clarifier ini akan mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapo oleh pengguna yang lebih tradisional. Namun, masih ada beberapa kelemahan mengenai konfigurasi dan pengoperasian peralatan.

Mesin ini tidak bisa mengolah sebagai besar campuran pakan mentah dan membutuhkan beberapa perlakuan awal, agar bisa menghilangkan bahan yang bisa menurunkan efisiensi pemisahann.

Nantinya, akan ada proses penyaringan halus dan menghilang pasir, agar bisa memastikan campuran influen yang mempunyai komposisi sesuai.

Tata letak mesin ini akan menciptakan turbulensi yang ekstra, apalagi saat air berbelok dari umpan ke pelat yang miring. Pada area turbulensi akan meningkat titik kumpul lumpur dan air yang mengalir. Sehingga nantinya bisa menyebabkan beberapa suspensi kembali padatan serta bisa mengencerkan lumpur.

Hal ini juga yang menyebabkan perlunya perawatan yang lebih lanjut, agar bisa menghilangkan air lumpur. Saluran yang masuk dan keluar nantinya juga harus dirancang untuk bisa didistribusikan secara merata.

Perawatan rutin ini memang dibutuhkan karena lumpur nantinya akan mengalir ke bawah pelat miring yang kotor. Untuk itu, perlu sekali pembersihan yang dilakukan secara teratur agar bisa mencegah distribusi aliran yang tidak merata.

Pelat yang rapat nantinya akan membuat pembersihan terasa lebih sulit. Namun, pelat ini bisa dilepas dan didukung secara independen.

Mesin ini tersedia secara komersial sehingga membutuhkan geometri cekungan beton berbeda dan didukung dengan struktural untuk sistem klarifikasi konvensional. Sehingga nantinya biaya pemasangan pada sistem lamer akan meningkat.

Desain yang Tersedia Pada Clarifier Lamella

Umumnya, desain clarifier lamella terdiri dari serangkaian pelat miring yang ada di dalam bejana. Aliran air yang umpannya tidak bisa diolah masuk dari atas bejana, akan mengalir ke saluran umpan yang ada dibawah pelat mirin.